Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan
maupun lisan yang dipakai dalam suatu
karangan yang bertujuan untuk mewakili
perasaan dan pikiran si pengarang.
maupun lisan yang dipakai dalam suatu
karangan yang bertujuan untuk mewakili
perasaan dan pikiran si pengarang.
- Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan
beberapa hal yang dituntut semakin lama
semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran,
kesabaran pengalaman, dan pengalaman
harapan.
- Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa
hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah
orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal
namanya
pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap
keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata
atau bagian kalimat yang dianggap penting
untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
kata yang dipentingkan diulang beberapa kali
berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja
untuk mengajar semua ketinggalan kita.
dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding
kau, kau dan aku menjadi seteru
pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga
sepanjang masa
atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh :
Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah
puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki
adalah puisi
baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang
terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang
terserah aku.
atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin.
Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata
pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada
hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
pengungkapannya predikat kalimat mendahului
subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami,
keheranan kami melihat peranginya.
pengarang menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam
forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang negara
amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang
tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah
menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta
ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan
dan kemerdekaan seperti yang pernah kau
perjuangkan
berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih
pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan,
seribu derita detik-detik penghabisan orang
melepaskan nyawa.
berturut-turut dengan menggunakan kata
penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah
dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap
dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan
satu sama lain, tetapi susunan frasa dan
klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan
frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang,
lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan
usaha itu.
menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan
mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh
pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
kesopanan atau menghindari timbulnya kesan
yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan
diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari
sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang
terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas
dengan pasir putihnya
keterangan dengan kata-kata yang maknanya
sudah tercakup dalam kata yang diterangkan
atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan
tubuhnya
kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-
kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan
tidak saya harapkan
kata dengan frase atau serangkaian kata yang
sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau
sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan
yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
konstruksi rapatan dengan menghubungkan
sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan sebuah kata dengan dua kata yang
lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk
memberi hormat kepada kami.
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh
maaf, silakan makan.
pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah
penghabisan
yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
pertentangan dengan mempergunakan kata-kata
yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
dengan keadaan lain yang sesuai dengan
keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda
ayam
benda tertentu dengan benda lain yang
mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi
zaman.
dalam seluruh karangan dengan secara halus
tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup,
falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud
bahwa yang benar tetap benar
benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan
haknya
sering dihubungakan dengan sifat tertentu,
sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan
suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai
untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan
kecantikan.
sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau
sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh
hal untuk menyatakan sebagian. Contoh :
Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah
menggulung PSSi Harimau
ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai
pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah
atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin
dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut
maskawin dari almarhum)
yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi
nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk
ketelinga
menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau
tak bisa mengerjakannya!
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
penggunaan sebuah kata dengan makna
sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai
ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk
menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan
terhormat
bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
dengan mempergunakan benda-benda lain
sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan
yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan
pikirannya, ia menyelam diri di antara botol
minuman.
pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan
terulang lagi?
kata atau bagian kalimat yang disisipkan di
dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan
sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
perempuan lain.
kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan
jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu
tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi.
Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini
bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah
keindahan sejati.
sesuatu yang bertentangan dengan apa yang
telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra
dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang
disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare
menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam
belum ada)
atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh
orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat
merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak
anak yang mengkonsumsinya.
yang tidak mengatakan tegas pada bagian
tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”
hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah
orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal
namanya
- Paralelisme
pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
- Antitesis
pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap
keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata
atau bagian kalimat yang dianggap penting
untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
- Epizeuksis
kata yang dipentingkan diulang beberapa kali
berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja
untuk mengajar semua ketinggalan kita.
- Tautotes
dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding
kau, kau dan aku menjadi seteru
- Anafora
pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga
sepanjang masa
- Epistrofora
atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh :
Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah
puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki
adalah puisi
- Simploke
baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang
terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang
terserah aku.
- Mesodiplosis
atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin.
Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
- Epanalepsis
dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata
pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
- Anadiplosis
atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada
hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
- Aliterasi
vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
- Asonansi
vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
- Anastrof atau Inversi
pengungkapannya predikat kalimat mendahului
subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami,
keheranan kami melihat peranginya.
- Apofasis atau Preterisio
pengarang menegaskan sesuatu, tetapi
tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam
forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
ratusan juta rupiah uang negara
- Apostrof
amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang
tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah
menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta
ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan
dan kemerdekaan seperti yang pernah kau
perjuangkan
- Asindeton
berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih
pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan,
seribu derita detik-detik penghabisan orang
melepaskan nyawa.
- Polisindeton
berturut-turut dengan menggunakan kata
penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah
dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap
dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
- Kiasmus
yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan
satu sama lain, tetapi susunan frasa dan
klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan
frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang,
lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan
usaha itu.
- Elipsis
menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan
mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh
pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
- Eufimisme
kesopanan atau menghindari timbulnya kesan
yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
- Litotes
menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan
diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
- Histeron Proteron
dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari
sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang
terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas
dengan pasir putihnya
- Pleonasme
keterangan dengan kata-kata yang maknanya
sudah tercakup dalam kata yang diterangkan
atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan
tubuhnya
- Tautologi
kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-
kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan
tidak saya harapkan
- Parifrasis
kata dengan frase atau serangkaian kata yang
sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
- Prolepsis atau Antisipasi
mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau
sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan
yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama calon
pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
- Erotesis atau Pertanyaan Retoris
pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
- Silepsis dan Zeugma
konstruksi rapatan dengan menghubungkan
sebuah kata dengan dua kata yang lain
sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan sebuah kata dengan dua kata yang
lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk
memberi hormat kepada kami.
- Koreksio atau Epanortosis
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh
maaf, silakan makan.
- Hiperbola
pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah
penghabisan
- Paradoks
yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
- Oksimoron
pertentangan dengan mempergunakan kata-kata
yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
- Asosiasi atau Simile
dengan keadaan lain yang sesuai dengan
keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda
ayam
- Metafora
benda tertentu dengan benda lain yang
mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
- Alegori
kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi
zaman.
- Parabel
dalam seluruh karangan dengan secara halus
tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup,
falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud
bahwa yang benar tetap benar
- Personifikasi
benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
- Alusi
sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan
haknya
- Eponim
sering dihubungakan dengan sifat tertentu,
sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan
suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai
untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan
kecantikan.
- Epitet
sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau
sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
- Sinekdoke
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh
hal untuk menyatakan sebagian. Contoh :
Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah
menggulung PSSi Harimau
- Metonimia
ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai
pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah
- Antonomasia
atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
- Hipalase
yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin
dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut
maskawin dari almarhum)
- Ironi
yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
- Sinisme
dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
- Sarkasme
kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi
nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk
ketelinga
- Satire
menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau
tak bisa mengerjakannya!
- Inuendo
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
- Antifrasis
penggunaan sebuah kata dengan makna
sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai
ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk
menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan
terhormat
- Pun atau Paronomasia
bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya tinggal satu
- Simbolik
dengan mempergunakan benda-benda lain
sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
- Tropen
dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan
yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan
pikirannya, ia menyelam diri di antara botol
minuman.
- Alusio
pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan
terulang lagi?
- Interupsi
kata atau bagian kalimat yang disisipkan di
dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan
sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh
perempuan lain.
- Eksklmasio
kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
- Enumerasio
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan
jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu
tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi.
Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini
bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah
keindahan sejati.
- Kontradiksio Interminis
sesuatu yang bertentangan dengan apa yang
telah dikemukakan sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
- Anakronisme
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra
dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang
disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare
menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam
belum ada)
- Okupasi
atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh
orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak dapat
merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak
anak yang mengkonsumsinya.
- Resentia
yang tidak mengatakan tegas pada bagian
tertentu dari kalimat yang dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar